Respon Pariwisata Berkelanjutan, Dispar Kembali Gelar Festival Green Tumbilotohe
17Mar'25
Admin
0 Komentar
266x Dibaca
Pemerintah Provinsi Gorontalo melalui Dinas Pariwisata, kembali menggelar festival Green Tumbilotohe 2025, setelah untuk pertama kalinya dilaksanakan tahun lalu. Event yang dilakasanakan bersama Kabupaten/Kota ini mengambil tajuk kreativitas berbasis tradisi mendukung pariwisata berkelanjutan.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Gorontalo, Aryanto Husain, mengatakan Tumbilotohe adalah tradisi lokal yang berpotensi menarik kunjungan wisatawan jika dikemas dengan bagus dan menarik. Menurutnya, wisatawan saat ini tidak hanya tertarik dengan keunikan lokal tapi juga dengan event-event yang mengadaptasi isu-isu global, seperti perubahan iklim dan lain-lain.
Aryanto mendukung pengembangan Green Tumbilothe sebagai bentuk dukungan terhadap peta jalan dekarbonisasi di sektor pariwisata dalam rangka mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim. Ditambahkannya, Tumbilotohe ini unik dan menarik, sayangnya masih memiliki dampak yang bagus terhadap lingkungan seperti emisi karbon, limbah, pemakaian plastik dan lain-lain. "Nah, melalui Green Tumbilotohe kami mendorong green event yang sesuai dengan preferensi global tourism," ungkapnya. Pemerintah Provinsi Gorontalo menghimbau Penyelenggaraan Festival Green Tumbilotohe tahun ini semarak dilaksanakan oleh di Kabupaten/Kota. Hal ini termasuk sejumlah ketentuan penyelenggaraan acara mulai dari penggunaan bahan bakar ramah lingkungan hingga tata cara pemasangan lampu.
Aryanto mengatakan, Festival Green Tumbilotohe akan disemarakan dengan penggunaan lampu botol tradisional seperti tohe tutu, padamala, tonggoloopo dan alikusu sebagai kearifan lokal masyarakat Gorontalo yang sudah tradisi turun memurun. Selain itu, event ini juga dikemas menggunakan bahan- bahan produksi yang lebih ramah lingkungan. Seperti penggunaan bahan bakar lampu yang tidak menimbulkan emisi karbon dengan mengurangi penggunaan minyak tanah dan lampu Listrik dengan minyak kelapa yang bebas emisi, serta penggunaan bahan – bahan yang bisa didaur ulang.
Aryanto menjelaskan bahwa event akan diselenggarakan selama 3 (tiga) hari 26 – 28 Maret 2025 dan untuk tingkat Provinsi Gorontalo akan dicanangkan kelurahan Siendeng Kota Gorontalo dan serentak di seluruh Kabupaten/ Kota di Provinsi Gorontalo. Pengunjung juga dapat menikmati kreasi jajanan khas bulan puasa yang bisa dinikmati serta bisa bernostalgia dengan suasana ramadan tempo dulu. Menariknya lagi akan ada permainan anak – anak zaman dulu (tengge – tengge, bunggo, lompat tali dengan dekorasi alanggaya serta atraksi gambusi, tari dana – dana dasar dan perkusi).
Aryanto berharap bahwa event ini akan semakin baik kedepan, dan bisa menjadi momen yang paling ditunggu - tunggu oleh masyarakat Gorontalo dan juga masyarakat dari luar Gorontalo yang akan pulang kampung untuk menikmati kilauan lampu tradisional di 3 (tiga) malam terakhir bulan puasa dan menjelang Hari Raya Idul Fitri.
"Saya juga yakin jika memenuhi kriteria sustainable tourism, green akan menarik minat turis mancanegara yang sangat ingin melihat keunikan lokal namun tetap dalam kemasan yang ramah ligkungan," tutupnya.
Komentar