Kadis Pariwisata, Festival Obor Menarik Jika Dikemas Dalam Bentuk Green Event
16Mar'25
Admin
0 Komentar
208x Dibaca
Sabtu, 15 Maret, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Gorontalo, Aryanto Husain, mendampingi Gubernur Gorontalo pada pencanangan Festival Obor dan Karnaval Budaya yang dilaksanakan di Kelurahan Molosipat W, Kota Gorontalo. Festival ini dilaksanakan dalam rangka menyamarakan bulan Ramadhan 1446 Hijriah. Menurut Aryanto, Festival Obor ini menarik, dikunjungi dan dilihat tidak hanya oleh warga setempat, tapi juga bagi masyarakat sekitarnya, termasuk dari luar.
Keunikannya adalah bahwa di sela-sela pelaksanaan Festival Obor ini, para pemuda dan masyarakat setempat menyediakan takjil kolak yang bisa dinikmati oleh para pengunjung. Aryanto mengatakan tradisi budaya yang berakar pada nilai keislaman yang kuat, banyak ditemukan di Gorontalo. Menurutnya, Festival Obor ini yang sudah empat kali dilakukan oleh para pemuda di sini menjadi satu ciri dan penanda bahwa tradisi ini hidup di masyarakat. "Kami dari pariwisata melihat ini tidak hanya sekedar tradisi budaya namun juga potensi event yang bagus jika dikemas dengan lebih baik lagi," ujarnya. Aryanto menyarankan ke depannya pelaksanaan Festival Obor ini semakin dikembangkan baik dari sisi atraksi maupun juga dari kegiatan-kegiatan pendukung.
Menurutnya, event ini cukup menarik karena tidak hanya menampilkan atraksi-atraksi seperti karnaval dan juga Pawai Obor, tapi juga ada atraksi menyajikan kuliner lokal.Manajemen eventnya juga sudah partisipatif dimana pemudanya lebih di depan. "Nah yang mungkin perlu dikembangkan ke depan itu adalah bagaimana menjual promosi event ini dalam narasi green event, event yang ramah lingkungan. Green event ini saat ini menjadi preferensi global seiring dengan perubahannya preferensi para wisatawan kepada sustainable lifestyle," ungkapnya.
Untuk menjadi green event, Aryanto menyarankan penyesuaian pemakaian bahan bakar minyak agar dikurangi dan diganto dengan bahan bakar yang tidak mengeluarkan emisi seperi minyak kelapa dan sejenisnya. "Kita tahu, minyak tanah adalah salah satu penyumbang emisi yang cukup besar, maka mengganti minyak tanah dengan bahan non emisi akan mengurangi emisi karbon selama pelaksanaan festival Obor," imbuhnya.
Aryanto menyarankan ke depan tradisi-tradisi di masyarakat Gorontalo yang sifatnya event agar menjual ikut narasi green event sebagai bentuk dukungan terhadap isu global dekarbonisasi.
"Semakin banyak kita promosikan green event, semakin menarik bagi wisatawan khususnya mancanegara berkunjung ke daerah ini. Dan ini menjadi bagian dari upaya kita mewujudkan Pariwisata sebagai salah satu Program Unggulan di daerah ini," tutupnya.
Komentar