Kadispar: Zona KHAS Danau Perintis Diresmikan, Gorontalo Siap Menjadi Destinasi Ramah Muslim
05Nov'25
Admin
0 Komentar
58x Dibaca
Selasa (4/11/2025). Kepala Dinas Pariwisata, Aryanto Husain, menyambut gembira peresmian Zona Kuliner Halal, Aman, dan Sehat (KHAS) serta Kawasan Kuliner Non Tunai di Danau Perintis oleh Gubernur Gorontalo. Kegiatan yang dihadiri juga Wakil Gubernur, Bupati Bone Bolango, Kepala BI Perwakilan Gorontalo itu makin memperkuat posisi Gorontalo sebagai Destinasi Pariwisata Ramah Muslim Nasional.
Aryanto setuju bahwa Kabupaten Bone Bolango memiliki potensi besar untuk mengembangkan berbagai destinasi wisata unggulan yang mendukung ekosistem pariwisata ramah muslim Gorontalo. Ini akan memperkuat program unggulan pariwisata yang telah dicanangkan oleh Gubernur Gorontalo, Gusnar Ismail dan Wakil Gubernur, Idah Syaidah Rusli Habibie.
Menurutnya, saat ini pariwisata ramah muslim atau seiring juga disebut wisata syariah atau juga halal tourism menjadi salah satu pilihan wisatwan global. Pasar perjalanan Muslim global merupakan sektor yang besar dan berkembang pesat. Proyeksinya mencapai 176 juta kedatangan internasional pada tahun 2024 dan 245 juta pada tahun 2030.
"Ini kesempatan emas bagi Gorontalo, jika kita bisa memperkuat ekosistimnya, maka pariwisata ramah muslim Gorontalo bisa menjadi destinasi nasional," ujarnya.
Aryanto menambahkan pertumbuhan moeslim travel market ini didorong oleh meningkatnya kesadaran akan kebutuhan wisatawan Muslim. Kebutuhan itu mencakup akses ke makanan halal, fasilitas salat, akomodasi yang ramah gender, dan keramahtamahan yang berwawasan budaya. Tren utamanya meliputi penekanan pada inklusivitas, inovasi digital, dan meningkatnya pengalaman perjalanan yang sehat dan mudah diakses.
"Karenanya peresmian zona KHAS Danau Perintis akan memperkuat arah kita kedepan menjadi salah destinasi parwisata ramah muslim yang diminati," ungkapnya.
Menurutnya, peresmian zona KHAS ini juga perlu diikuti oleh pengurusan sertifikasi halal baik rumah makan, kafe, maupun UMKM kuliner di Gorontalo. Hal ini krusial karena kejelasan status halal sangat penting bagi wisatawan muslim, baik domestik maupun mancanegara.
Aryanto berharap agar pengelola wisata memperhatikan penunjuk arah menuju masjid, dan tempat wudhu serta ketersediaan alat-alat sholat. Begitu halnya dengan informasi visual ramah muslim seperti label halal, arah kiblat di penginapan, atau peta lokasi masjid masih perlu dilengkapi.
"Saya mengapresasi dan berterima kasih kepada Bank Indonesia Perwakilan Gorontalo dan KDEKS yang selama ini aktif mendorong pengurusan sertifikasi halal dan penetapan zonal, semoga ini bisa dilanjutkan ke destinasi lainnya di Gorontalo," tutupnya.
Komentar