Gelar Rakor Kepariwisataan, Para Kadis Sepakat Tingkatkan Kolaborasi Di Tengah Efisiensi Anggaran
12Feb'25
Admin
0 Komentar
1034x Dibaca
Dinas Pariwisata gelar Rapat Koordinasi Bidang Kepariwisataan Provinsi Gorontalo dengan tema Mendorong Pariwisata Sebagai Alternatif Pertumbuhan Baru Gorontalo, selama dua hari 11-12 Februari 2025. Bertempat di Cabana Resto & Resort Gorontalo.
Rapat Koordinasi dibuka oleh Asisten III Setda Provinsi Gorontalo dan di hadiri oleh Wakil Ketua Komisi III DPRD Provinsi Gorontalo, BPS, Bappeda dan Kepala Dinas Kabupaten/Kota se-Provinsi Gorontalo, Instansi terkait dan Stakeholder pariwisata.
Rapat koordinasi dilaksanakan dengan maksud sebagai langkah kolaboratif untuk mencapai sinergitas dan keterpaduan program kepariwisataan, khususnya kebijakan bidang Kepariwisataan dan Ekraf antara Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota serta Stakeholder pelaku industri pariwisata.
Dalam sambutannya, Asisten III, Misranda E.U Nalole, menjelaskan keterbatasan anggaran sektor pariwisata tidak harus menjadikan kinerja sektor ini rendah. Buktinya dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata bertumbuh baik dan berperan dalam perputaran ekonomi, membuka peluang usaha jasa pariwisata baik langsung maupun tidak langsung serta membuka peluang kerja bagi sektor Ekonomi Kreatif.
“Saya sepakat jika sektor pariwisata kedepan bisa kembali menjadi prioritas, menjadi program unggulan Pemerintah Provinsi Gorontalo dan didorong untuk memperoleh dukungan kebijakan dan anggaran yang optimal," jelasnya.
Misranda juga menekankan bahwa pembangunan pariwisata bukan hanya menjadi tanggung jawab Dinas Pariwisata melainkan juga dinas terkait seperti Perhubungan, Kumperindag, PUPR, Kesehatan dan lain-lain. Sehingga perlu adanya kolaborasi dan komitmen bersama.
Kepala Dinas Pariwisata, Aryanto Husain dalam sambutannya menjelaskan bahwa Gorontalo mengalami stagnasi ekonomi, dengan pertumbuhan yang melambat. Sehingga perlu adanya alternatif pertumbuhan baru. Pariwisata bisa menjadi salah satu alternatif.
Menurutnya dalam beberapa tahun terakhir, sektor ekonomi kreatif menunjukkan pertumbuhan yang baik, hal ini ditunjukan indikator proksi pertumbuhan perdagangan yang berada di atas pertumbuhan sektor pertanian.
"Selain itu terdapat peningkatan cukup signifikan dalam pergerakan wisatawan nusantara ke daerah ini, dibuktikan dengan capaian yang jauh melebihi target,' ungkapnya.
Aryanto mengakui keterbatasan anggaran yang dihadapi baik oleh Provinsi maupun Kabupaten/Kota. Hal ini perlu disiasati dengan strategis melalui penggalangan minat investasi. Sebagian besar destinasi di Gorontalo dikelola berbasis masyarakat. Aryanto mendorong agar beberapa destinasi dikelola lebih profesional berbasis investasi. Beberapa destinasi itu seperti Pentadio, Lombongo, Pantai Bolihutuo, dan lain-lain.
"Saya percaya dengan investasi kita bisa mendorong pengelolaan destinasi-destinasi itu jauh lebih baik lagi dan daerah bisa memetik hasilnya melalui kontribusi PAD," jelasnya.
Aryanto mengapresiasi kolaborasi antara Pemerintah Provinsi dan Kab/Kota dalam pengembangan parwisata dan ekonomi kreatif selama ini. Menurutnya, kolaborasi menjadi kata kunci menyikapi keterbatasan anggaran selama ini. Rakor ini kembali menyepakati peningkatan kolaborasi pembangunan sektor parwisata antara lain dalam promosi event, perbaikan sarpras hingga penguatan desa-desa wisata.
"Saya sadar betul, tanpa kolaborasi kita tidak akan mendapatkan apa-apa karena yang muncul hanya ego sektoral, ego wilayah, dan lain-lain. Apa lagi ditengah kebijakan efisiensi anggaran saat ini, kolaborasi akan menjadi motor dalam mengoptimalkan program/kegiatan melalui sinergi kebijakan dan anggaran tentu saja,” tutupnya.
Sebelumnya , para Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga masing-masing menyampaikan isu-isu yang dihadapi Kabupaten/Kota dan bersepakat untuk kolaborasi dengan Pemprov serta meningkatkan kerjasama dengan berbagai pihak untuk mendukung pembangunan pariwisata di daerah masing-masing.
Komentar