Hadiri Pertemuan Kadispar se Sulawesi, Aryanto Tawarkan Branding, Sulawesi the Land of Paradise
24Jul'25
Admin
0 Komentar
450x Dibaca
Kamis, 24 Juli 2025. Pulau Sulawesi dikenal dengan keunikan dan keindahannya. Tidak heran Sulawesi menjadi salah pilihan bagi tujuan wisatawan domestik dan mancanegara. Sayangnya pertumbuhan wisatawan dan kontribusi sektor pariwisata terhadap PDBRB masih relatif kecil dibanding rata-rata pulau Sumatera dan Jawa. Hal ini terungkap pada pertemuan para Kepala Dinas Pariwisata se Sulawesi yang berlangsung di Manado hari ini. Pertemuan yang berlangsung hangat ini menghasilkan rumusan draft MoU Pengembangan Pariwisata Sulawesi yang Terintegrasi dan Berkelanjutan.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Gorontalo, Aryanto Husain, yang hadir langsung pada kesempatan itu mengatakan gagasan membangun Pariwisata Sulawesi secara terintgrasi dan berkelanjutan merupakan gagasan yang perlu didukung bersama. Pariwisata seharusnya bisa menjadi prime mover pembangunan Sulawesi. Menurutnya, ditengah menurunya kondisi lingkungan dan deplesi sumberdaya, pariwisata menawarkan konsep green tourism yang mendukung konsepsi dasar pembangunan berkelanjutan.
"Di Pariwisata, kita tidak bisa mempromosikan lingkungan yang rusak dan kotor karena antitesis terhadap trend pariwisata global terkait dengan sustainable lifestyle," ujarnya.
Aryanto menambahkan, pentingnya pariwisata menjadi prime mover akan berimplikasi kepada pertumbuhan sektor lain seperti dukungan pembangunan infrastrukur, dan lain-lain. Salah isu infrstruktur yang krusial adalah konektivitas darat yang sangat senjang antara Jawa dan Sulawesi. Jarak 800 km di Pulau Jawa bisa ditempuh sekitar 10 jam, maka di Sulawesi bisa mencapai 18 jam. "Ini adalah kesenjangan yang luar biasa yang berdampak pada pergerakan orang termasuk wisatawan," ujarnya. Salah satu yang strategis adalah kelanjutan pembangunan jalur kereta api Sulawesi yang bisa membuka keterisolasian wilayah di Sulawesi.
Kepala Dinas yang sempat memperoleh materi eco tourism saat menempuh S3 ini mengatakan untuk membumikan strategi ini, diperlukan sebuah branding pariwisata yang menarik. Branding akan memudahkan promosi sekaligus memberi identitas dan keunikan. "Saya menawarkan branding Sulawesi, The Land of Paradise, sebuah tanah surga bagi wisatawan. Nantinya masing-masing provinsi bisa mengembangkan identitasnya dengan merujuk pada branding utama ini, misalnya Gorontalo, the hidden paradise atau Sulawesi Utara, the Smiling Paradise dan lain-lain" ungkapnya.
Menurutnya, strategi dan branding ini akan dituangkan kedalam MoU yang akan digodok dan dimatangkan di masing-masing provinsi, dan akan menjadi rujukan PKS bagi Dinas Parwisata. Rencananya MoU ini akan di tandatangani di Hotel Borobudur pada saat pelaksanaan Discover Nusantara yang digelar Dinas Pariwisata Provinsi Gorontalo bekerjasama dengan Hotel Borobudur. Aryanto berharap momentum kesepahaman para Gubernur ini benar-benar menjadi trigger dalam mengakselerasi pembangunan pariwisata tidak hanya di Gorontalo tapi juga di seluruh Pulau Sulawesi.
Di akhir paparannya, Aryanto mengundang para Kadis Parwisata se Sulawesi pada event Gorontalo Karnaval Karawo 2025 yang akan digelar September nanti. Mereka akan dibuatkan paket khusus berkunjung ke destinasi hiu paus yang menjadi ikon pariwisata Gorontalo.
"Alhamdlulilah para Kadis antusias dengan undangan ini dan kami akan mencoba mempersiapkan acara nya sebaik mungkin," tutupnya.
Komentar