Tumbilotohe Di Boalemo, Hemat Energi Dan Ramah Lingkungan
07Apr'24
Admin
0 Komentar
159x Dibaca
KBRN, Gorontalo : Tumbilotohe atau malam pasang lampu, merupakan tradisi masyarakat gorontalo yang hingga saat ini masih terus dilestarikan sebagai budaya lokal pada malam ke-27 Ramadhan atau menjelang Idul Fitri, Sabtu (06/04/24).
Namun untuk tahun ini, pelaksanaan tumbilotohe yang dilaksanakan pemerintah kabupaten boalemo berbeda dengan pelaksanaan tumbilotohe tahun-tahun sebelumnya. Dimana pada 1445 Hijriah tahun 2024 ini, Pemda Boalemo melaksanakan Festival tumbilotohe dengan konsep hemat energi dan ramah lingkungan.
Penjabat Bupati Boalemo Dr. Sherman Moridu kepada awak media disela-sela pemasangan lampu tumbilotohe secara simbolis yang dilaksanakan di rumah jabatan Bupati mengatakan, malam pasang lampu atau tumbilotohe merupakan tradisi masyarakat gorontalo sejak dahulu, untuk menerangi jalan menuju mesjid saat melaksanakan sholat berjamaah, yang dilaksanakan 3 hari terakhir ramadhan. Menurut Sherman, malam pasang lampu (tumbilotohe) khususnya yang ada di Kabupaten Boalemo telah dilestarikan dengan menggunakan lampu ramah lingkungan yakni getah kayu damar (Tohe Tutu) dalam mendukung pariwisata hijau.
"Tradisi tumbilotohe ini bagi masyarakat gorontalo sudah ada sejak zaman dahulu kala dimaksudkan tumbilotohe ini di tiga hari terakhir ramadan para leluhur menganjurkan seluruh kaum muslimin dan muslimat sholat berjamaah di mesjid dan salah satu penerangan saat itu adalah lampu yang saat ini sudah menjadi tradisi turun - temurun masyarakat Gorontalo." Ujar Sherman Moridu
"Khusus di Kabupaten Boalemo tumbilotohe sudah dilestarikan dengan lampu ramah lingkungan untuk mendukung pariwisata hijau. Saat ini di Boalemo getah kayu damar atau tohe tutu mewarnai festival tumbilotohe tahun 1445 Hijriah," tambahnya
Pada kesempatan itu Bupati Sherman menyampaikan apresiasi kepada masyarakat Kabupaten Boalemo yang begitu antusias memeriahkan malam pasang lampu atau Tumbilatohe pada tahun 1445 H/ 2024 M.
"Insya Allah tradisi tumbilotohe ini, kita akan lestarikan dalam rangka meningkatkan daya tarik pariwisata," ungkap Bupati
Tak lupa dirinya mengajak masyarakat untuk bersama-sama meramaikan malam tumbilotohe sebab makna tradisi tumbilotohe sebagai suatu semangat dan tanda bulan suci Ramadhan akan berakhir untuk selanjutnya masyarakat menyambut hari kemenangan pada Idul Fitri.
Disisi lain perayaan tradisi tumbilotohe di Kabupaten Boalemo dibuat menggunakan minyak kepala kampung dan sumbu dari lampu botol tersebut akan menggunakan kapas khusus yang nanti akan digunakan dalam lampu botol tersebut. (RA)
Komentar