11Okt'24
- Admin
- 0 Komentar
- 169x Dibaca
Tak berselang lama setelah penandatanganan MoU, Pemerintah Kabupaten Pohuwato segera menggelar Launching Pilot Project Ekosistem Ekonomi kreatif. Kegiatan ini dibuka oleh Plt. Bupati Pohuwato, Suharsi Igirisa dan dihadiri Kadis Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pohuwato, dan OPD terkait lingkup Pemerintah Kabupaten Pohuwato. Launching yang di gelar di Kantor Bappeda Pohuwato pada Jumat, 11 Oktober 2024 ini, juga dihadiri Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Gorontalo, Aryanto Husain, yang memberi materi penguatan terkait ekosistim ekonomi kreatif.
Menurut Suharsi, kegiatan merupakan tindak lanjut penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) Optimalisasi Potensi Ekonomi Kreatif berbasis Digital di Provinsi Gorontalo yang dilaksanakan pada tanggal 5 oktober 2024 di GPCC, Kota Gorontalo. Menurutnya, hal ini juga merupakan tindak lanjut dari amanah UU No. 24 tahun 2019 tentang pemerintah daerah yang bertanggung jawab dalam menciptakan dan mengembangkan ekosistem ekonomi kreatif.
Suharsi menjelaskan pentingnya Launching pilot project ini karena untuk meningkatkan perekonomian daerah, khususnya di Kabupaten Pohuwato. “Tentunya dengan adanya support dan juga realisasi dari kegiatan ini, akan sangat membantu bagaimana peningkatan ekonomi yang ada di wilayah Kabupaten Pohuwato. Bukan hanya pada produk-produknya, bahkan juga terkait dengan akomodasi, fasilitas dan lain-lain akan ikut berkembang,” ujarnya.
Kadis Pariwisata Provinsi Gorontalo, Aryanto Husain, mengapresiasi kegiatan ini.
Menurutnya, Pemkab Pohuwato salah satu yang sangat awal menindaklanjuti penandatanganan MoU tentang pengembangan ekosistim ekonomi kreatif. "Saya tadi pagi diundang di acara yang sama Kabupaten Boalemo, dan siang ini lanjut di Pohuwato," katanya.
Dalam paparannya, Aryanto menjelaskan model ekosistim ekonomi kreatif sebagai strategi yang komprehensif dalam pengembangan produk ekraf. Ekosistem ekonomi kreatif mencakup keterhubungan sistim yang mendukung rantai nilai ekraf mulai kreasi, produksi, konsumsi, dan konservasi. Dia juga menekankan pentingnya kolaborasi hexahelix yang melibatkan unsur pemerintah, pebisnis, akademisi, lembaga keuangan, media, dan masyarakat.
“Ekosistem ekonomi kreatif adalah keterhubungan, jadi dia tidak berdiri sendiri. Tapi berjalan dalam satu kesatuan rencana tindak dan melibatkan kolaborasi multipihak," imbuhnya.
Ditambahkannya, dengan mengembangkan Ekosistem Ekonomi Kreatif Berbasis Digital, Daerah dapat memperkenalkan produk lokal ke pasar yang lebih luas serta mampu meningkatkan konsumsi produk lokal. Hal ini akan mendorong terciptanya peluang kerja dan pengembangan ekonomi kreatif dan pada gilirannya memberikan kontribusi bagi perekonomian daerah secara berkelanjutan.
Peserta PKNI I Angkatan 61 Tahun 2024 ini berharap setelah diadakannya launching ini, Pemerintah Kabupaten Pohuwato segera menindaklanjuti dengan mengadakan sosialisasi, adaptasi perencanaan dalam RPJMD, pembaharuan database, penyusunan blue print, dan yang terkahir adalah membuat peraturan bupati untuk menaungi proses ini.
“Saya yakin ekosistim ekonomi kreatif menandai geliat tumbuhnya dunia ekonomi kreatif dan akan memberikan hasil pada perekonomian dan kesejahteraan masyarakat kita khususnya di Kabupaten Pohuwato dan Provinsi Gorontalo pada umumnya” tutupnya.
Komentar